Use APKPure App
Get Terjemah Risalatul Qusyairiyah old version APK for Android
Risalah Qusyairiah adalah kitab yang mempertahankan kemurnian tauhid dan akidah
kitab karangan Syaikh Abdul Karim Al- qusyairi An-Naisaburi atau dikenal dengan Imam Al- Qusyairiyah,dilahirkan di Ustwa, nisapur (Nisabur/Naisabur) pada tahun 376 H/986 M, dan wafat pada tahun 465 H/1073 M. Wafat dalam usia 87 tahun. Kitab ini menjelaskan ilmu tasawwuf.
Salah satu keistimewaan kitab ini adalah dari segi sejarahnya yakni munculnya kitab bersamaan dengan masa - masa awal munculnya kelompok tarekat. Maka tujuan beliau mengarang kitab ini untuk menjembatani orang - orang agar mampu memahami subtansi ibadah (bukan hanya secara zahir).
Risalah Qusyairiah adalah kitab yang mempertahankan kemurnian tauhid, akidah yang benar, bersandar pada hukum-hukum syariat. Menurut al-Qusyairi, itu syarat mutlak memasuki tasawuf. Maka Kitab Risalah Qusyairiah menepis anggapan sebagian orang, yang secara buruk menuduh, bahwa tasawuf ajaran yang penuh dengan bid'ah, khurafat dan bahkan syirik.
Imam al-Qusyairi menyatakan, bahwa tasawuf seharusnya bertumpu pada al-Qur'an dan Sunnah, serta memegang teguh akidah dan syariat.
Kitab Risalah Qusyairiah, ini menjadi menarik, karena penguasaan penulisnya pada ilmu-ilmu penunjang, ilmu lahiriah atau rasional: fiqh, ushul fiqh, sejarah, sastra, dan tentu tafsir dan hadis.
Susunan kitab yang ditulis berdasarkan sub pembahasan membuat pembaca lebih mudah dalam membaca dan memahami isi kandungan.
Dan diantara isi membahas tentang
Iman
Abu Abdullah bin Khafifi berkata: :Iman berarti penetapan kalbu terhadap apa yang telah dijelaskan oleh Al-Haq mengenai hal-hal yang gaib.”
Abul AbSayyary berkata: “Pemberian Allah itu ada dua macam : Karamah da istidraj. Segala hal yang menerap abadi dalam dirimu adalah karamah, dan segala yang sirna dari dirimu adalah istidraj. Maka katakan saja , “Aku beriman, insya Allah’!.”
Sahl bin Abdullah at-Tustary menandaskan: “Orang-orang yang beriman melihat Allah swt, dengan mata hati, tanpa pangkal batasan dan kawasan.
Abul Husain an-Nury berkata: “Kalbu adalah tempat penyaksian al-Haq. Kami tidak pernah melihat Kalbu yang lebih rindu kepada-Nya, dibandingkan Kalbu Muhammad saw. Lalu Allah swt. memuliakannya lewat Mi’raj, sebagai pendahuluan terhadap penglihatan kepada Allah swt, dan penyempurnaan.”
Abu Utsman al-Maghriby berkata : “Aku meyakini sesuatu seputar arah. Ketika aku datang ke Baghdad, hilanglah semua itu dari kalbuku. Lantas aku menulis surat kepada sahabatku di Mekkah, “Aku sekarang masuk Islam, dengan Islam yang baru (sebenarnya).”
Abu Utsman ditanya soal mekhluk. Jawabnya: “Cetakan dan bayangan, yang berjalan di atasnya hukum-hukum Kekuasan Ilahi.”
Al-Wasithy berkata: “Ketika arwah dan jasad tegak dengan seijin Allah, dan keduanya pun tampak dengan ijin-Nya, maka keduanya pun tegak tidak dengan zatnya. Begitu juga hasrat-hasrat dan gerak, berdiri tegak, tidak dengan zatnya, seijin Allah. Sebab gerakan-gerakan dan hasrat itu merupakan cabang bagi jasad dan arwah.
Last updated on Sep 21, 2023
Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!
Memerlukan Android
6.0
Category
Laporkan
Terjemah Risalatul Qusyairiyah
1.0.0 by AdaraStudio
Sep 21, 2023